Borpile

Borpile merupakan suatu tipe pondasi dalam  yang cara pengerjaanya dimulai dari pengeboran tanah menggunakan alat bor. Pengeboran hingga mencapai kedalaman yang telah direncanakan. Kemudian dipasang kerangka besi tulangan dan langkah selanjutnya dilakukan pengecoran. Sistem pengecoran borpile menggunakan pipa tremie sebagai penghantar beton sampai dasar lubang. Borpile merupakan salah satu solusi pondasi yang memenuhi syarat teknik dan specifikasi bangunan untuk mendukung kekuatan serta kesetabilitasan sebuah bangunan.

Pondasi borpile kini menjadi pilihan yang sangat tepat untuk pondasi bangunan dengan kondisi lahan pembangunan yang berdekatan dengan permukiman warga, daerah rawa dan diatas sungai. Pondasi borpile memiliki kemudahan dalam proses pelaksanaanya.

Borpile

Mungkin karena jaman dahulu masih banyak lahan tanah yang luas dan kosong. Yang artinya belum banyak bangunan yang berdiri sehingga pondasi yang sering di pergunakan adalah tiang pancang pukul atau drop hammer. Karena di lahan yang luas getaran yang ditimbulkan tidak begitu mengganggu ligkungan sekitar. Seiring perkembangan jaman dan pesatnya pembangunan menjadikan lokasi menjadi rapat bangunan oleh bangunan sekeliling. Oleh karena itu penggunaan pondasi jenis tiang pancang pukul tidak dapat banyak di pergunakan di area yang sempit dan sulit. Misalnya area permukiman warga. Selain getaran yang di timbulkan dari pelaksanaan pemancangan, akses menuju lokasi yang harus menggunakan armada besar. Borpile dengan alat borpile minicrane disaat mobilisasi cukup menggunakan armada colt diesel. Dimana alat borpile minicrane sudah di rancang kusus sedemikian rupa untuk mobilisasi menggunakan armada kecil. Cocok untuk pembuatan pondasi bor pile ditempat tempat yang sempit dan sulit.

Metode pelaksanaan pondasi borpile ada 3 macam, yaitu metode kering, metode basah, dan metode casing. Berikut penjelasan perbedaan metode yang digunakan pada pelaksanaan pondasi borpile.

A. Metode kering

  1. Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah. Dimana ketika di bor dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
  2. Metode ini dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya mempunyai permeabilitas rendah. Sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak masuk ke dalam lubang bor saat lubang masih terbuka.
  3. Lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung tanpa casing
  4. Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan. Besi tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor

B. Metode Basah

  1. Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air tanah. Sehingga lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
  2. Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung atau larutan polimer, jadi pengeboran dilakukan dalam larutan.
  3. Jika kedalaman yang diinginkan telah tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor yang masih berisi cairan bentonite (Polymer).
  4. Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie, larutan bentonite akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton.
  5. Larutan yang keluar dari lubang bor, ditampung dan dapat digunakan lagi untuk pengeboran di lokasi selanjutnya.

C. Metode casing

  1. Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor. Misalnya tanah dilokasi adalah pasir bersih di bawah muka air tanah.
  2. Untuk menahan agar lubang bor tidak longsor digunakan pipa selubung baja (casing).
  3. Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara memancang, menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman yang ditentukan.
  4. Sebelum sampai menembus muka air tanah pipa selubung dimasukkan.
  5. Tanah di dalam pipa selubung dikeluarkan saat penggalian atau setelah pipa selubung sampai kedalaman yang diinginkan. Kemudian lubang bor dibersihkan dan tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam pipa selubung.
  6. Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang. Bila lubang mengandung banyak air, maka untuk pengecoran digunakan pipa tremie.
  7. Pipa selubung ditarik ke atas, namun kadang-kadang pipa selubung ditinggalkan di tempat.